A. Apa itu Tsunami
Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti "gelombang pelabuhan". Istilah ini pada mulanya digunakan oleh nelayan Jepang yang kembali dari melaut dan menemukan pelabuhan telah rusak akibat dihantam gelombang. Istilah Tsunami kemudian populer untuk menyebutkan gelombang raksasa yang bergerak cepat dan tiba-tiba, yang diakibatkan oleh pergeseran bumi di dasar laut.
Tsunami biasanya disebabkan oleh gempa bumi dahsyat yang terjadi di dasar laut. Ketika lempeng dasar laut bergerak, berpindah, atau berguncang ke atas dan ke bawah, pergerakan ini menimbulkan gempa bumi di bawah air laut yang sekaligus menggerakan air laut dan menimbulkan gelombang Tsunami yang bergerak sangat cepat dan jatuh.
Gempa atau letusan gunung berapi yang terjadi di bawah laut mengakibatkanterjadinya gerakan kerak bumi ke atas dan ke bawah dan kemudian menyebabkan dasar laut naik dan turun secara tiba-tiba. Pergerakan naik dan turun dasar laut ini seterusnya menggerakkan air laut, menciptakan pergerakan gelombang yang kuat dan ketika gelombang ini sampai di pantai atau daratan, kecepatannya melambat dan tumbuh menjadi tembok air yang tinggi.
B. Tanda-tanda akan terjadinya Tsunami :
1. Terdapat getaran yang kuat yang dapat dirasakan di sekitar pantai yang disebabkan oleh gempa bawah laut
2. Setelah getaran mereda air laut di pantai surut secara tiba-tiba dan terlihat seakan tersedot hingga beberapa kilometer, ini pertanda gelombang besar akan menyusul.
3. Tsunami datang kurang lebih 15 menit setelah gempa atau getaran terjadi.
4. Gelombang yang pertama datang selalu tidak terlalu besar, tapi ombak atau gelombang yang datang berikutnya adalah yang berbahaya dan dahsyat, artinya gelombang tsunami makin lama makin besar kekuatan dan ukurannya.
5. Perhatikan tingkah laku hewan, mereka terlihat bertingkah aneh, hewan dapat merasakan tanda-tanda bahaya yang tidak dapat dirasakan oleh manusia.
C. Mengatasi Tsunami
1. Mengetahui daerah rawan Tsunami
Semua daerah pantai mungkin sangat rawan terjadi Tsunami, bahkan yang berjarak ribuan kilometer dari pusat terjadinya Tsunami sekalipun, ini karena Tsunami bergerak dari satu sisi ke sisi lainnya.
Kendati begitu, kepulauan pasifik lah yang sangat berpotensi untuk terjadi Tsunami karena merupakan lokasi yang rentan terjadi gempa berskala besar. Wilayah tersebut yaitu meliputi daerah yang membentang dari Selandia Baru, Asia Timur, pantai-pantai barat dan daerah Aleutia dan Amerika sepanjang jalan menuju kepulauan Shetland Selatan. Di Indonesia daerah rawan tersebut meliputi pantai barat Sumatera, Pantai Selatan Jawa, Nusa Tenggara, Maluku dan Pantai Utara Papua.
2. Mengetahui tindakan Persiapan menghadapi tsunami, Pra,saat terjadi Tsunami dan Pasca Tsunami
- Persiapan menghadapi tsunami
- Jika anda berada di wilayah bahaya. Dapatkan informasi dari posko dan satgas terdekat. Ingat, mereka yang tinggal di radius +/- dari laut daripada datran kurang dari 15 meter dari permukaan laut berarti rawan bahaya.
- Pilih tempat aman untuk lari dan berlindung.
- Beri latihan kepada anggota keluarga untuk dapat waspada terhadap tanda-tanda peringatan tsunami dan yang berkaitan dengan tsunami.
- Kumpulkan peralatan darurat
- simpan air minum yang cukup untuk beberapa hari.
- Pastikan bahwa anggota keluarga dapat berkomunikasi satu dengn yang lainnya disaat terpisah, akan lebih baik jika mempunyai sanak saudara di daerah lainnya dan dapat saling berkomunikasi.
- Segera datangi posko penanganan bencana untuk memebekali diri, dan untuk mendapatkan informasi tentang tsunami, lalu bagi lah informasi tersebut kepada anggota keluarga anda yang lain.
- Menjelang terjadinya tsunami (Pra)
- Jangan panik
- Pukul kentongan (atau alat lain yang sekiranya berfungsi untuk memberitahu warga)
- Laporkan kepada pihak yang berwenang.
- Segera ajak keluarga, sodara, sanak famili, dan teman-teman utnuk segera menyelamatkan diri meninggalkan rumah, pantai atau daerah di sekitar menuju daerah yang lebih tinggi, karena tsunami akan segera datang tiba-tiba.
- Bawa peralatan darurat seperti : senter, radio, peralatan P3K, makanan, air, obat-obatan dan uang.
- Jangan terburu-buru untuk kembali ke pantai.
- Jika anda berada di tengah laut atau sedang berlayar, arahkan perahu ke perairan yang dalam , jangan kembali sampai kondisi benar-benar aman.
- Jika anda berada di sungai, segera untuk menjauhi sungai tersebut.
- Saat terjadi tsunami
- Ketika air datang, selamatkanlah diri anda, jangan hiraukan barang-barang anda, segera lari menuju daerah yang lebih tinggi.
- Ketika anda terjebak dalam rumah atau bangunan, raih benda yang bisa mengapung sebisanya.
- Jika terseret tsunami, raihlah benda yang bisa mengapung, atau batang pohon yang kokoh yang bisa dijadikan rakit dan panjat setinggi mungkin.
- Pasca tsunami
- Menjauhi bangunan rusak atau pohon yang miring mengantisipasi kemungkinan untuk roboh.
- Menjauhi kabel dan instalasi lainnya.
- Memeriksa diri sendiri, kemudian orang lain yang berada di dekat anda, seperti anak-anak, orang sakit, wanita hamil, lansia dan orang yang mempunyai cacat fisik.
- Mencari dan mengecek saudara dan sanak famili.
- Memeriksa rumah anda, menutup saluran gas listrik.
- Jangan meminum air dari sumur yang terbuka, karena telah terkontaminasi.
- Bersama masyarakat bergotong royong mendirikan tenda darurat, mengubur jenazah dan mengumpulkan benda-benda yang masih bermanfaat.
- Mendatangi posko-posko bantuan untuk mendapatkan bantuan.
- Cari dan ikuti rencana evakuasi dan prosedurnya.
- Ikuti informasi terkini terkait dengan bencana.
- Menghindari memasuki wilayah yang rusak kecuali sudah dinyatakan aman.
- Selama berada di pengungsian untuk memanfaatkan waktu secara produktif.
No comments:
Post a Comment